Contoh skripsi : STUDI TENTANG KORELASI BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH BAGI SISWA MTS. MIFTAHUL ULUM KECAMATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP
ABSTRAK
Mengingat bahwa pendidikan di
lingkungan keluarga merupakan salah satu dari tri pusat pendidikan dan yang
terutama, maka suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam bidang
pendidikan bukan hanya bagaimana membesarkan anak menjadi orang tua, melainkan
kesadaran orang tua terhadap pendidikan dan bimbingan anak guna mencapai
kedewasaan rohani dan jasmaniahnya yang merupakan langkah awal dari tercapainya
tujuan pendidikan nasional.
Penulisan ini secara teoritis mengetengahkan tentang bimbingan orang
tua dan korelasinya dengan aktivitas belajar anak di sekolah. Adapun tujuan
penelitiannya, untuk mengetahui ada tidaknya dan sejauh mana korelasi antara
keduanya. Masalah-masala yang dituangkan menyangkut: Adakah korelasi antara
bimbingan orang tua dalam memberikan motivasi, mengatur waktu dan menyediakan
fasilitas belajar dengan aktivitas
sekolah. belajar anak di sekolah.
Penelitian ini ditujukan pada 20 anak kelas I dan II MTs Miftahul
Ulum Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep dengan menggunakan teknik quota
proporsional stratified random sampling. Sedangkan pengumpulan data dengan
menggunakan metode angket sebagai metode primer, aedangkan interview dan
observasi sebagai metode pelengkap. Hasil penelitian dianalisa dengan metode
statistik melalui analisa Yule’s
Q.
Oleh sebab itulah maka keterlibatan orang tua di dalam segala
aktivitas belajar anak sangat dibutuhkan bila menginginkan anak aktif dan
berprestasi dalam belajar, khususnya di sekolah. Keterlibatan itu diharapkan
sebagai bimbingan bagi anak dalam menciptakan situasi dan kondisi yang
memungkinkan anak dapat beraktivitas sendiri secara optimal. Kemudian untuk
mencapai prestasi belajar yang gemilang, maka disarankan agar para orang tua
hendaknya meningkatkan bimbingan terhadap anak dan menjalin kerja sama yang
baik dengan pengasuh di sekolah.
DAFTAR ISI
STUDI TENTANG KORELASI BIMBINGAN ORANG TUA
DENGAN
AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH BAGI SISWA
MTs MIFTAHUL
ULUM KECAMATAN LENTENG
KABUPATEN
SUMENEP
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xii
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C.
Penegasan Judul ............................................................................... 5
D.
Tujuan Pembahasan ......................................................................... 8
E.
Ruang Lingkup Pembahasan ........................................................... 9
F.
Manfaat Penelitian ........................................................................... 9
G.
Metode Penelitian ............................................................................ 9
H.
Hipotesa ......................................................................................... 17
I.
Sistematika Pembahasan ................................................................ 19
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Bimbingan Orang Tua Dalam
Belajar ......................................... 22
a.
Motivasi Belajar ................................................................... 23
b.
Mengatur Waktu Belajar ...................................................... 26
c.
Penyediaan Fasilitas Belajar ................................................. 28
B.
Aktivitas Belajar Anak di
Sekolah .............................................. 31
C.
Korelasi Antara Bimbingan Orang
Tua dengan Aktivitas
Belajar Anak di Sekolah ............................................................ 37
BAB III : LAPORAN PENELITIAN
A.
Latar Belakang Obyek ................................................................ 41
B.
Penyajian Data ............................................................................ 49
C.
Analisis Data .............................................................................. 57
BAB IV : PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................ 64
B.
Saran-Saran ................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dengan maraknya reformasi di
tanah air kita sekarang ini, adalah suatu upaya untuk menyikapi krisis total
yang telah melanda bangsa. Upaya untuk keluar atau lepas dari belenggu krisis
ini bukanlah masalah yang mudah dan sederhana, melainkan salah satu tanggapan
besar yang dihadapi bangsa ini, termasuk didalamnya krisis pendidikan dalam
arti yang seluas-luasnya. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan peningkatan
dan pengembangan kualitas mental dan intelektual suatu bengsa.
Islam memandang pendidikan sebagai
kebutuhan primer bagi kelangsungan hidup bangsa. Al-qur’an dalam wahyunya yang
pertama kali turun, memerintahkan adanya belajar bagi seluruh manusia dengan
firmannya surat Al-‘Alaq ayat 1-5:
ا قر أ با سم ر بك الذ ى خلق (1)
خلق الا نسا ن من علق (2) اقرأ وربك الا
اكرام (3) الذي علم بالقلم (4) علم الا نسا ن ما لم يعلم (5) . العلق : 1- 5 .
Artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
yang menciptakan.(2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3)
Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. (4) Yang mengajari (manusia)dengan
perantara kalam.(5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui”.[1]
Arti dari ayat di atas baik implicit
maupuan eksplisit menjelaskan bahwa Allah meniciptakan mahluknya
dari unsur yang hina, kemudian memuliakannya dengan mengajarkan membaca dan
menulis serta memberinya pengetahuan.
Perintah membaca dan mengulanginya
sampai tiga kali pada ayat pertama tersebut mengandung interprestasi
betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, baik dalam upaya
meraih kesempurnaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Tidak seorangpun menyangkal bahwa ilmu pengetahuan itu
diperoleh melalui proses pendidikan. Pendidikan sebagai usaha sadar haruslah
terencana, terprogram dengan tujuan idealnya mencapai kedewasaan terdidik baik
rohani maupun jasmani.
Untuk tujuan itu, sejak dini
pemerintah Indonesia mencanangkan kecerdasan bangsa sebagai bagian tujuan pokok
kemerdekaan Negara. Hal ini dijabarkan dalam batang tubuh UUD 1945 Bab XIII
pasal 31 ayat 1 dan 2 tentang pendidikan, yaitu:
1
Tiap-tiap warga Negara berhak
mendapatkan pengajaran.
2
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu system pengajaran nasional yang diatur dengan
undang-undang.[2]
Berdasarkan kepada beberapa alasan di
atas pentingnya pendidikan, timbul suatu pertanyaan siapakah yang bertanggung
jawab atas terlaksananya pendidikan itu?
Untuk menjawab pertanyaan di atas,
dapatlah dukemukakan di sini apa yang tertuang di dalam GBHN. Tap MPR No.
II/MPR/1983 walaupun MPR tersebut sudah di ressformasi, namun hasil
pemikirannya masih sangat relevan dalam penulisan ini, yang menyatakan
bahwa: “pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di lingkungan
rumah tangga, sekolah dan masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung
jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah”.[3]
Sejalan dengan statemen
tentang tanggung jawab pendidikan pada tiga lembaga tersebut adalah pendapat Ki
Hajar Dewantara yang dikenal dengan sebutan Tri Pusat Pendidikan, pendidikan keluarga,
pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat. Menurut pendapat beliau
pendidikan keluarga adalah mendasari kedua pendidikan yang lain, karena
pendidikan keluarga adalah yang utama dan pertama yang dikenal oleh anak.
Pendapat tentang penting dan utamanya
pendidikan keluarga dibenarkan oleh ajaran agama islam, bahwa hitam putihnya
seorang anak banyak ditentukan oleh ulah tangan kedua orang tuanya.
Merupakan salah satu kesalahan besar
bagi orang tua bila tidak mampu mendidik anak-anaknya dengan baik, tidak mampu
mewariskan nilai-nilai luhur akhlaqul karimah kepada anaknya, tidak membiasakan
kepada anak nilai-nilai agama dan budaya bangsa seutuhnya, sehingga anak
nantinya tersisih karena tidak berprestasi dan kalah bersaing dengan bangsa
lain segenerasinya.
Memang ada anggapan sementara
masyarakat khususnya orang tua bahwa setelah anak berusia cukup sekolah,
kemudian memasuki pendidikan formal itu, maka pada saat itulah tanggung jawab
orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya dianggap berakhir dan beralih ke
tangan para guru di sekolah. Disinilah suatu problem, bahwa orang tua tidak
boleh sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak-anaknya kepada
sekolah. Sebab proses pendidikan itu tidak bisa terlepas dari mekanisme kerja
dan partisipasi orang tua. Sekalipun orang tua tidak membantu langsung dalam
bidang studi minimal orang tua memberikan bimbingan baik dalam bentuk motivasi,
pengaturan waktu belajar, menyediakan fasilitas serta bantuan-bantuan lainnya
dalam belajar anak. Dengan demikian aktivitas dan pengajaran sekolah dapat
terbantu dengan baik.
Atas dasar ini semua, penulis
memandang perlunya keterlibatan orang tua secara aktif di dalam bimbingan
anak-anak mereka. Aktif belajar di rumah, agar dapat berprestasi tinggi di
dalam proses mencapai kedewasaan.
[1]Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Proyek dan pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, Jakarta, 1993, hlm. 1079
[2]Sekretariat Negara RI, Undang-Undang Dasar, Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Garis-Garis Besar
Haluan Negara, 1983, hlm. 7
[3]Ibid., hlm. 7
INGIN MEMILIKI FILE CONTOH SKRIPSI INI?? HANYA DENGAN RP. 35.OOO,
ORDER VIA CHAT WA.
NOMOR FILE SKRIPSI : Bimbingan Konseling 1
Komentar
Posting Komentar