Contoh Skripsi : HUBUNGAN PENERAPAN ASPEK SPIRITUALITAS PERAWAT DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT HAJI MAKASSAR
ABSTRAK
Dari data yang diperoleh di ruang perawatan bedah Rumah Sakit Haji Makassar, jumlah klien rawat inap pada tahun 2007 sebanyak 335 dengan jumlah perawat diruang perawatan bedah sebanyak 15 orang, di ruang perawatan 1 sebanyak 16 orang dan perawatan 2 sebanyak 18 orang. Dengan melihat banyaknya jumlah klien disetiap ruang perawatan maka sudah sepantasnya perawat mampu memberikan pemenuhan kebutuhan spiritual yang lebih. Bertolak dari hal tersebut diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat Dengan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Makassar 2008”.
Desain penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan menggunakan metode desain Cross Sectional untuk melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Data diperoleh melalui kuesioner yang diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for Windows versi 12.00.
Hasil Analisis hubungan antara penerapan aspek spiritualitas perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien diperoleh bahwa terdapat 24 (80%) responden yang pemenuhan kebutuhan spiritual pasien cukup dan penerapan aspek spiritualitas perawat baik, tetapi terdapat 0 (0%) responden yang pemenuhan kebutuhan spiritual pasien kurang dan penerapan aspek spiritualitas perawat baik, sedangkan terdapat 4 (13.3%) responden yang pemenuhan kebutuhan spiritual pasien cukup dan penerapan aspek spiritualitas perawat kurang serta terdapat 2 (6.7%) responden yang pemenuhan kebutuhan spiritual pasien tdak terpenuhi dan penerapan aspek spiritualitas perawat kurang.
Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ = 0.034 < α = 0.05, oleh karena ρ < α maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat hubungan penerapan aspek spiritualitas perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritualitas pasien di Rumah Sakit Haji Makassar Tahun 2008. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kebutuhan spiritual pasien terpenuhi dibandingkan dengan kebutuhan spiritual pasien yang tidak terpenuhi.
Kata Kunci : Penerapan Aspek Spiritualitas Perawat, Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien
Pustaka : 12 (2000 – 2008)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Aspek Spiritualitas 6
B. Tinjauan Umum Tentang Kebutuhan Spiritual Klien 8
C. Tinjauan Umum Tentang Perawat Sebagai Pemberi Asuhan Keperawatan 12
BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep 23
B. Hipotesis Penelitian 24
C. Variabel Penelitian 25
D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 25
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 27
B. Populasi dan Sampel 27
C. Pengumpulan Data 28
1. Instrumen Penelitian 28
2. Lokasi dan Waktu Penelitian 28
3. Prosedur Pengumpulan Data 29
4. Analisa Data 30
D. Etika Penelitian 32
E. Keterbatasan…………………………………………………………. 33
F. Jadwal penelitian……………………………………………………... 34
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perawat meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara lain karena gangguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan secarra holistik dan unik diperlukan pendekatan yang komprehensif dan bersifat individual bagi tiap sistem klien.
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional mempunyai kesempatan yang paling besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik. Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psikososio-kultural dan spiritual yang berespon secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan krisis. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien tersebut, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama (Hamid A.Y., 2000:3).
Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa. Sedangkan kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk mendapatkan maaf atau pengampunan.
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhannya pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat pasien akan dioperasi, pasien kritis atau menjelang ajal. Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan dimana kebutuhan dasar manusia yang diberikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek biologis, tetapi juga aspek spiritual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat pasien dalam proses penyembuhan (Asmadi, 2008:28-29).
Ketika penyakit, kehilangan atau nyeri menyerang seseorang, kekuatan spiritual dapat membantu seseorang kearah penyembuhan atau pada perkembangan kebutuhan dan perhatian spiritual. Selama penyakit atau kehilangan, misalnya saja, individu sering menjadi kurang mampu untuk merawat diri mereka dan lebih bergantung pada orang lain untuk perawatan dan dukungan. Distres spiritual dapat berkembang sejalan dengan seseorang mencari makna tentang apa yang sedang terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa sendiri dan terisolasi dari orang lain. Individu mungkin mempertanyakan nilai spiritual mereka, mengajukan pertanyaan tentang jalan hidup seluruhnya, tujuan hidup dan sumber dari makna hidup. Dengan jelas, kemampuan perawat untuk mendapat gambaran tentang dimensi spiritual klien yang jelas mungkin dibatasi oleh lingkungan dimana orang tersebut mempraktikkan spiritualnya. Hal ini benar jika perawat mempunyai kontak yang terbatas dengan klien dan gagal untuk membina hubungan. Pertanyaannya adalah bukan jenis dukungan spiritual apa yang dapat diberikan tetapi secara sadar perawat mengintegrasikan perawatan spiritual kedalam proses keperawatan. Perawat tidak perlu menggunakan alasan “tidak cukup waktu” untuk menghindari pengenalan nilai spiritualitas yang dianut untuk kesehatan kilen (Potter & Perry, 2005:567).
INGIN MEMILIKI FILE CONTOH SKRIPSI INI?? HANYA DENGAN RP. 35.OOO,
ORDER VIA CHAT WA.
NOMOR FILE SKRIPSI : Skripsi Keperawatan 1
Komentar
Posting Komentar